SIAPKAH
KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI?
Sebelum
membahas “siapkah koperasi menghadapi era globalisasi?” alangkah baiknya kita
mengetahui apakah itu globalisasi. Globalisasi menggambarkan proses percepatan
interaksi yang luas dalam bidang politik, teknologi, ekonomi, sosial dan
budaya. Globalisasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan multi
lapis dan multi dimensi proses dan fenomena hidup yang sebagian besar didorong
oleh Barat dan khususnya kapitalisme beserta nilai-nilai hidupnya dan pelaksanaannya
(Samuel M. Makinda dalam Dochak Latief, 2000).
Perbincangan
mengenai globalisasi dan antisipasinya untuk berbagai bidang kian
marak saja
dilakukan. Boleh dikatakan tiada hari dan tempat yang tidak memperbincangkan
masalah
tersebut, sehingga masalah globalisasi sudah seperti layaknya menu makanan
saja yang siap
saji dan santap. Pelaku ekonomi Indonesia ada tiga yaitu BUMN / BUMD, koperasi
dan BUMS (swasta). Dengan demikian eksistensi koperasi absah di Indonesia,
bahkan diharapkan dapat menjadi soko-guru perekonomian Indonesia. Meskipun
tujuan ideal koperasi sebagai soko guru dalam perekonomian Indonesia, namun
peran koperasi kalah jauh dibandingkan BUMN / BUMD apalagi dengan BUMS.
Koperasi berasal dari bahasa Latin, yaitu co yang berarti bersama dan operare
berarti bergerak berusaha. Jadi secara singkat dalam
koperasi harus
ditunjukkan kebersamaan dalam menjalankan usaha (Suratal HW, 1993).
Menurut UU Nomor
25/1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orangseorang
atau badan hukum
koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Pada
waktu krisis moneter dan ekonomi menghantam Indonesia, ternyata BUMS
dan BUMN/BUMD
banyak yang kelimpungan gulung tikar, meninggalkan hutang yang
demikian besr.
Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) yang biasanya dianggap
tidak penting
dan disepelekan justru sebagian besar dapat eksis dalam menghadapi badai
krisis. Dengan
demikian sektor yang disebut belakangan (UKMK) dapat menjadi
pengganjal untuk
tidak terjadinya kebangkrutan perekonomian, bahkan sebaliknya dapat
diharapkan
sebagai motor penggerak roda perekonomian nasional untuk keluar dari krisis.
Peluang koperasi
untuk tetap berperan dalam percaturan
perekonomian
nasional dan internasional terbuka lebar asal koperasi dapat berbenah diri
menjadi salah
satu pelaku ekonomi (badan usaha) yang kompetitif dibandingkan pelaku
ekonomi lainnya.
Tantangan untuk pengembangan masa depan memang relatif berat, karena
kalau tidak
dilakukan pemberdayaan dalam koperasi dapat tergusur dalam percaturan
persaingan yang
makin intens dan mengglobal. Kalu kita lihat ciri-ciri
globalisasi
dimana pergerakan barang, modal dan uang demikian bebas dan perlakuan
terhadap pelaku
ekonomi sendiri dan asing (luar negeri) sama, maka tidak ada alasan bagi
suatu negara
untuk meninabobokan para pelaku ekonomi (termasuk koperasi) yang tidak
efisien dan
kompetitif.
Langkah-langkah
Antisipatif Koperasi Dalam Globalisasi
- harus
dapat merestrukturisasi
hambatan
internal, dengan mengkikis habis segala konflik yang ada. Untuk mengganti
mentalitas
pencarian rente yang oportunitis, dibutuhkan upaya penumbuhkembangan etos
dan mentalitas
kewirausahaan para pengurus dan angota koperasi. Langkah-langkah inovasi
usaha perlu
terus ditumbuhkembangkan.
- pembenahan
manajerial. Manajemen
koperasi dimasa
datang menghendaki pengarahan fokus terhadap paasr, sistem pencatatan
keuangan yang
baik, serta perencanaan arus kas dan kebutuhan modal mendatang.
- strategi
integrasi keluar dan kedalam. Dalam integrasi ke luar, dibutuhkan
kerjasama
terspesialisasi
antar koperasi maupun kerjasama dengan para pelaku lainnya dengan prinsip
saling
menguntungkan. Ke dalam, koperasi dituntut untuk menempatkan anggotanya
sebagai pelaku
aktif dalam proses produksi dan distribusi dapat memenuhi suarat-syarat
penghematan
biaya, pemanfaatan modal, spesialisasi, keorganisasian, fleksibilitas dan
pemekaran
kesempatan kerja.
Jadi, kesimpulannya:
Faktor utama
untuk menciptakan keunggulan dari koperasi dalam menghadapi era globalisasi
adalah hubungan, kekompakan, dan kerjasama(team work) para anggota.
Kriteria-kriteria
kunci untuk menjadikan suatu koperasi bisa berhasil adalah:
(1) memiliki kepemimpinan yang visioner yang
bisa membaca kecenderungan perkembangan pasar, kemajuan teknologi, perubahan
pola persaingan;
(2) menerapkan struktur organisasi yang
merefleksikan dan mempromosikan suatu kultur terbaik yang sesuai dengan
bisnisnya dan sepenuhnya didukung oleh anggota;
(3) anggota sepenuhnya memahami
industri-industri atau sektor-sektor yang mereka geluti dan kekuatan-kekuatan
serta kelemahan-kelemahan dari koperasi mereka;
(4) kreatif dalam pendanaan (tidak hanya
tergantung pada kontribusi anggota, tetapi juga bisa lewat pinjam dari bank);
dan
(5) mempunyai orientasi bisnis (misi) yang
kuat dan didefinisikan secara jelas dan terfokus.
Keberadaan dan
peranan sumber daya manusia sangat menentukan keberhasilan koperasi dalam
menghadapi era globalisasi sehingga koperasi tidak tertinggal dengan kemajuan
jaman dan badan usaha lainnya.
Dengan demikian,
koperasi dalam menghadapi era globalisasi ini Koperasi harus tetap dibawa dan diarahkan
untuk tetap dapat berperan sebagai salah satu dari soko guru perekonomian
nasional, yakni; koperasi, badan usaha milik negara, dan swasta. Untuk itu
koperasi perlu lebih membangun dirinya untuk menjadi kuat dan mandiri serta
menjadi lebih baik lagi berdasarkan prinsip koperasi agar mampu bersinergi
dalam menghadapi era globalisasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar