Don't Forget to Leave Comment


Jumat, 17 Januari 2014

Korupsi: Sadripu dan Sad Atatayi Berujung Trimala

Korupsi: Sadripu dan Sad Atatayi Berujung Trimala

            Menurut etika Hindu, ada enam jenis sifat yang melekat pada diri manusia yang disebut sadripu. Yaitu: 1) Kama, nafsu indriya ; 2) Lobha, sifat serakah; 3) krodha, sifat kejam dan pemarah; 4) Mada, sifat mabuk dan kegila-gilaan; 5) Moha, sifat bingung; dan 6) Matsarya, sifat dengki dan iri hati. Keenam sifat ini berkorespondensi dengan enam kejahatan yang disebut sadatatayi, yaitu 1) agnida, tindakan membakar rumah atau milik orang lain, ; 2) wisada, meracuni orang atau makhluk lain; 3) atharwa, menggunakan ilmu hitam (black magic) untuk menyengsarakan orang lain; 4) sastraghna, mengamuk dan membunuh tanpa tujuan tertentu karena marah; 5) dratikrama, melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual; dan 6) rajapisuna, rajapisuna, yaitu memfitnah orang.
            Kama, di sini berarti keinginan yang negative, keinginan untuk memenuhi nafsu indriya. Akibat keinginan tersebut muncullah sifat lobha, sifat serakah ingin mendapatkan segala sesuatunya dengan mudah dan berlebihan. Kelobaan itu, senantiasa menimbulkan ‘krodha’, yaitu sifat kejam yang tidak kenal ampun demi terpenuhinya kama. Tentu saja, sifat kekejaman yang terpenuhi itu merupakan refleksi dari kemabukan atas segalanya yang diinginkan. Orang yang demikian itu menumbuhkan keangkuhan di dalam dirinya sehingga memiliki sifat iri hati dan dengki. Itulah yang menyebabkan keenam sifatnegatif yang disebut sadripu.
            Keenam sifat itu, memicu tindakan-tindakan yang diidentifikasi sebagai sadatatayi. Karena keenam sifat itu menyebabkan terjadinya tindakan agninda, yakni semena-mena melakukan tindakan jahat melakukan pembakaran baik dalam arti sakal  maupun niskala. Juga bisa berarti melakukan tindakan wisada, yaitu tindakan meracuni sesame manusia maupun makhluk lain. Dengan kepintarannya juga bisa melakukan atharwa, menggunakan ilmu hitam untuk menyakiti orang lain. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, maka dengan tega melakukan ‘sastraghna’, mengamuk melakukan pembunuhan tanpa tujuan. Keinginannya yang tidak terbatas menyebabkan tega melakukan dratikrama, yaitu pemerkosaan dan pelecehan seksual. Rajapisuna, yaitu memfitnah.
            Sadripu yang berkorespodensi dengan-sadatatayi tersebut berujung pada trimala, yaitu tiga jenis kekotoran dan kebatilan jiwa manusia akibat pengaruh negative dan hawa nafsu yang tidak terkendalikan. Trimala dapat berupa 1) mithya hrdya, yaitu berperasaan dan berpikir buruk; 2) mithya wacana, yaitu berkata sombong, angkuh, tidak menepati janji; dan 3) mithya laksana, yaitu berbuat curang, culas, dan licik, ketiganya sudah pasti akan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Perilaku tersebut sangat bertentangan dengan etika kesusilaan. Oleh karena itu, baik ‘sadripu, sadatatayi, maupun trimala patut diwaspadai, dinetralisasi, dan akhirnya dihindari oleh siapa saja.
            Yang menyebabkan terjadinya sifat-sifat buruk pada diri manusia itu karena adanya panca maya kosa. Kelima keinginan tersebut bersifat maya, terdiri dari; 1) anna maya kosa, yaitu lapisan yang terdiri dari makanan; 2) prana maya kosa, yaitu lapisan yang terbuat dari prana atau kekuatan vital atau energy; 3) mano maya kosa, yaitu lapisan yang terbuat dari manah atau pikiran; 4) vijnana maya kosa, yaitu lapisan yang terbuat dari pengetahuan atau pengertian; dan 5) ananda maya kosa, yaitu lapisan yang terbuat dari kebahagiaan.

            Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap keinginan-keinginan yang bersifat maya itu karena dapat membangkitkan sadripu yang berkorespondensi dengan sadatatayi, dan berujung pada trimala. Di adalam pusaran itulah terdapat niat tindakan korupsi yang dapat menyengsarakan, tidak saja kehidupan masa kini, tetapi kehidupan masa datang.

referensi
www.wikipedia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar