Don't Forget to Leave Comment


Senin, 21 Maret 2016

AKUNTANSI INTERSIONAL M1

Tugas Akuntansi Internasional
BAB 1 (Pendahuluan)
Ahmad Fajri Shauti
Akhmad Arief
Dian Kurniawan
Ni Putu Pera
Tugas Mata Kuliah Softskill, Akuntansi Internasional - Bab 1 (Pendahuluan)
Kelompok 1: Ahmad Fajri Shauti, Akhmad Arief, Dian Kurniawan, Ni Putu Pera D
Sumber Utama: International Accounting - Frederic D.S. Choi & Gary K. Meek
Tujuan Pembelajaran:
  1. Menjelaskan bagaimana akuntansi internasional berbeda dari bidang akuntansi lainnya
  2. Mendefinisikan arti dari "accounting diversity"
  3. Mengidentifikasikan faktor yang memberi kontribusi pada internasionalisasi akuntansi
  4. Memahami perbedaaan antara perdagangan internasional dan kegiatan investasi asing secara langsung. Memahami dampak dari perbedaan ini bagi akuntansi
  5. Dalam pengertian umum, mampu mengapresiasi perkembangan historis dari akuntansi internasional
  6. Memahami mengapa studi akuntansi internasional menjadi sangat penting
  7. Mengidentifikasi beberapa permasalahan pelaporan internal dan eksternal yang timbul ketika investasi dan bisnis melampaui batas-batas kenegaraan
  8. Menjelaskan apakah yang dimaksudkan dengan pasar modal global dan apakah arti dari perkembangan ini bagi para pelaku pasar modal
Hasil kegiatan belajar kelompok pada Bab 1 pada masing-masing tujuan pembelajaran:
  1. Menjelaskan bagaimana akuntansi internasional berbeda dari bidang akuntansi lainnya
Perkembangan akuntansi selalu berdampingan dengan perkembangan dunia bisnis, dimana akuntansi akan selalu menyediakan informasi mengenai keadaan perusahaan untuk pengambilan keputusan setiap stakeholder, bahkan transaksi dari kegiatan akuntansi dapat dijadikan sebagai faasilitas dalam penglokasian sumber daya oleh para pengguna informasi akuntansi tersebut. American Accounting Association (AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Pengertian akuntansi internasional itu sendiri tidak berbeda dari definisi akuntansi yang telah disebutkan sebelumnya namun akuntansi internasional memfokuskan pada transaksi internasional yang mempertemukan prinsip-prinsip  akuntansi antar Negara yang berbeda
  1. Mendefinisikan arti dari "accounting diversity"
Perbedaan yang terdapat pada akuntansi internasional adalah entitas yang dilaporkan merupakan perusahaan multinasional (multinational company - MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas Negara, atau suatu entitas dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang beralokasi di negara selain Negara entitas pelapor. Secara umum akuntansi mencakup pengukuran, pengungkapan dan pemeriksaan. Pengukuran adalah proses identifikasi, pengelompokan dan penghitungan transasksi. pengungkapan merupakan pengkomunikasian hasil dari pengukuran yang dilakukan kepada stakeholder. Sedangkan pemeriksaan merupakan proses auditor melakukan atestasi atau pengujian terhadap keandalan pengukuran dan komunikasi yang dilakukan. Ketiga cakupan akuntansi tersebut biasanya dilakukan dengan berdasarkan keberadaan perusahaan dalam satu Negara saja, sedangkan akuntansi internasional menuntut perusahaan untuk melihat keadaan Negara lain yang menjadi basis perusahaannya. Budaya, praktik bisnis, politik, system hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan hukum pajak merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk perusahaan multinasional dalam kegiatan operasi dan pelaporan keuangannya.
Lebih jauh membicarakan perbedaan akuntansi internasional dengan bidang akuntansi lainnya adalah berhubungan dengan operasi yang dilakukan diluar negeri sehingga membuat manajer keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi usaha dilaksanakan di dalam satu Negara. Masalah yang dihadapi seperti perusahaan harus menyiapkan akun-akun yang berlaku secara umum di suatu Negara yang menjadi domisili perusahaan untuk memenuhi ketentuan pajak dan hukum baik domestik maupun internasional. Akun-akun yang tertera pada laporan keuangan menggambarkan prinsip-prinsip pelaporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Prinsip-prinsip pelaporan keuangan nasional itu sendiri dapat berbeda secara signifikan dari satu Negara dengan Negara lainnya karena prinsip-prinsip tersebut dibentuk oleh lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Sehingga akuntansi internasional membutuhkan penyesuaian dari setiap Negara yang menjadi domisili perusahaan yang bersangkutan.
Masalah yang dihadapi yang merupakan perbedaan selanjutnya adalah perusahaan harus memilih kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan. Kurs nilai tukar jarang sekali konstan nilainya, penyajjian kembali akun yang menggunakan kurs nilai tukar yang berubah-ubah hampir tiap hari menghasilkan keuntungan dan kerugian yang dapat menimbulkan pengaruh signifikan atas profitabilitas yang dilaporkan dan persepsi tingkat risiko dari suatu operasi multinasional. Tentu saja perlakuan akuntansi untuk keuntungan dan kerugian seperti ini tidaklah seragam diseluruh dunia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan harus mampu menyediakan laporan keuangan dengan bahasa, mata uang maupun prinsip-prinsip akuntansi sesuai dengan Negara pembaca agar stakeholder yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan mampu mengambil keputusan terhadap keadaan perusahaan yang tertuang pada laporan keuangan perusahaan.
Akuntansi internasional pun menyangkut permasalahan pajak yang harus difikirkan secara matang oleh perusahaan. Usaha-usaha yang beroperasi dilebih dari satu Negara perlu mengamati dan mengelola risiko pajak dengan seksama. Pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang hanyalah sebuah permulaan. Sangatlah mungkin bahwa langkah-langkah yang diambil untuk menurunkan besarnya pajak disuatu tempat akan meningkatkan besarnya pajak di tempat lain, dan peningkatannya mungkin lebih besar dari penguranagan pada awalnya.  Sehingga kebijakan bajak untuk perusahaan multinasional perlu diperhatikan dengan seksama. Selain itu perusahaan memiliki cabang di Negara lain pun tidak terlepas dari permasalahan harga transfer, harga transfer harga yang dibebankan terhadap unit-unit usaha atas transaksi internal yang melewati batas-batas nasional, seringkali ditetapkan dengan mengingat faktor minimalisasi pajak. Ide dasarnya adalah untuk mengumpulkan beban pada Negara-negara dengan tingkat tarif pajak yang tinggi dan mengumpulkan pendapatan di negara-negara yang rendah tarif pajaknya, sehingga memaksimalkan laba secara keseluruhan 
  1. Mengidentifikasikan faktor yang memberi kontribusi pada internasionalisasi akuntansi
Menurut Choi dan Muller (1998: 1) Bahwa ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu:
- Faktor lingkungan
- Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan
- Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Choi dan Muller (1998: 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain :
    1. Sistem Hukum
Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat.
    1. Sistem Politik
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan praktik-praktik akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.
  1. Sifat Kepemilikan Bisnis
Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan dan pengungkapan akuntansi keuangan yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine accounting standards of wide open disclosure, sedangkan ketidakhadiran partisipasi publik dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil.
    1. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.
    1. Iklim Sosial
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga perusahaan-perusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.
    1. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya.
    1. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika Selatan.
    1. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.
    1. Kecepatan Inovasi Bisnis
Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan.
    1. Tahap pembangunan Ekonomi
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana.
    1. Pola pertumbuhan Ekonomi
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan.
    1. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktor-faktor akuntansi dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi dunia sampai akhir PD II. Sejak saat itu, proses adaptasi internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh.
    • Internasionalisasi Disiplin Akuntansi
Tiga faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam internasionalisme (bidang atau disiplin) akuntansi:
2.      Spesialisasi
Pada saat ini spesialisasi dalam akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman, Akuntansi internasional adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang akuntansi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan sistem informasi.
    • Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasional, investasi asing dan transaksi-transaksi pasar merupakan masalah yang unik dalam internasionalisme akuntansi.
    1. Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional. Pembukuan double entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia.
    • Internasionalisasi Profesi Akuntansi
Komunitas investasi internasional akan menginginkan kerjasama internasional antar akuntan-akuntan profesional dan bahwa organisasi – organisasi akuntansi internasionaal harus mampu memberikan keharmonisan profesional yang lebih baik diseluruh dunia.
  1. Memahami perbedaaan antara perdagangan internasional dan kegiatan investasi asing secara langsung. Memahami dampak dari perbedaan ini bagi akuntansi
Arah perdagangan internasional antara lain:
    1. Ekspor dari negara industri ke negara berkembang dengan imbalan bahan mentah,
    2. Ekspor dari negara berkembang ke negara maju, dan
    3. Ekspor dari perekonomian maju mengarah ke negara industri.
Sedangkan investasi langsung luar negeri, ialah investasi dimana investor berpartisipasi dalam manajemen perusahaan selain mendapatkan laba atas uang mereka.
Adanya isu-isu akuntansi internasional di sebabkan terjadi nya transaksi/perdagangan secara internasional. Investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) adalah bagian dari isu-isu akuntansi internasional. Investasi langsung luar negeri adalah dimana sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut home country) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut host country) baik sebagian atau seluruhnya, caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%.
FDI menciptakan dua isu utama:
- Kebutuhan untuk mengkonversi dari lokal ke US GAAP sejak pencatatan akuntansi biasanya disusun dengan menggunakan GAAP lokal.
- Kebutuhan untuk menerjemahkan dari mata uang lokal ke dolar AS sejak catatan akuntansi biasanya disusun dengan menggunakan mata uang lokal.
  1. Dalam pengertian umum, mampu mengapresiasi perkembangan historis dari akuntansi internasional
SUDUT PANDANG SEJARAH
Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi yaitu berawal dari negara-negara kota di Italia pada abad ke-14 dan 15. Perkembangan didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italian Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.
Seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20, kerumitan masalah-masalah akuntansi muncul secara bersamaan pula. Berkebalikan dengan sifat warisan akuntansi yang internasional tersebut adalah bahwa di banyak negara, akuntansi tetap merpakan masalah nasional, dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan professional. Hanya terdapat sedikit pemahaman atas ketentuan yang sejenis dengan negara lain. Namun demikian, akuntansi melayani manusia dan organisasi yang lingkup keputusannya semakin internasional.
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. faktor-faktor ini tumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.
Pengendlian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung, dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bisnis internasional.
Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi, termasuk jasa akuntansi makin dialihkontrakkan (outsourced) kepada siapa saja dengan ukuran apa pun, di mana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atas suatu bagian dari pekerjaan tersebut
  1. Memahami mengapa studi akuntansi internasional menjadi sangat penting
Akuntansi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan  dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sum berdaya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat. Akuntansj internasional tidaklah berbeda dan peranan yang dimaksudkan. Yang membuat studinya berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational compain, MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di negara selama negara perusahaan pelaporan.
Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi: perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.

  1. Mengidentifikasi beberapa permasalahan pelaporan internal dan eksternal yang timbul ketika investasi dan bisnis melampaui batas-batas kenegaraan

Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Hal yang baru adalah standar perbandingan yang kini melampaui batas-batas nasional. Contoh pertanyaan yang relevan ”Apakah saya menambah nilai banyak ke pelanggan saya dibandingkan dengan rekan yang berlokasi dinegara lain?”
Dalam penentuan acuan terhadap pesaing internasional, seseorang harus berhati-hati untuk memastikan bahwa perbandingan yang dilakukan memang benar-benar dapat dibandingkan. Sebagai contoh, alat ukur kinerja yang sering digunakan adalah pengembalian atas ekuitas (return on equity-ROE).
  1. Menjelaskan apakah yang dimaksudkan dengan pasar modal global dan apakah arti dari perkembangan ini bagi para pelaku pasar modal
Pasar modal global merupakan pasar modal yang saat ini semakin terintegrasi antar berbagai negara di dunia. Pembahasan terkait pasar modal global berkaitan dengan teori integrasi pasar modal, efisiensi pasar, dan makro ekonomi.

Menurut Samsul (2008) dalam Chabachib dan Witjaksono (2011) Makro ekonomi berfokus pada perilaku dan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dan investasi, neraca perdagangan dan pembayaran suatu negara, faktor-faktor penting yang mempengaruhi perubahan harga dan upah, kebijakan fiskal dan moneter, jumlah uang yang beredar, tingkat suku bunga dan jumlah utang negara. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa makro ekonomi sangat memperhatikan interaksi antara tenaga kerja, perputaran barang, dan aset-aset ekonomi yang mengakibatkan terjadinya kegiatan perdagangan tiap individu atau negara. Ketika kondisi makro ekonomi di suatu negara mengalami perubahan baik yang positif ataupun negatif, investor akan mengkalkulasikan dampaknya terhadap kinerja perusahaan di masa depan, kemudian mengambil keputusan membeli atau menjual saham perusahaan yang bersangkutan. Aksi jual dan beli ini akan mengakibatkan terjadinya perubahan harga saham, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada indeks pasar modal di negara tersebut.

Secara umum ada dua pengertian integrasi pasar modal dunia. Yang pertama adalah pengertian menurut teori Capital Asset Pricing Model, yaitu bahwa pasar modal dipertimbangkan sudah terintegrasi apabila surat berharga dengan karakteristik resiko yang sama memiliki harga yang sama, walaupun diperdagangkan di pasar modal yang berbeda Bodie et. al (2004) dalam Chabachib dan Witjaksono (2011). Dengan kata lain, bila ada dua atau lebih pasar modal yang terintegrasi maka surat berharga yang identik seharusnya memiliki harga yang sama di keseluruh pasar modal yang terintegrasi tersebut. Keberadaan pasar modal yang terintegrasi mengakibatkan semua sahap di seluruh pasar modal memiliki faktor-faktor resiko yang sama dan premi resiko untuk setiap faktor akan sama di setiap pasar modal. Pengertian kedua berkaitan literatur pustaka terkini mengenai integrasi pasar modal yang menggunakan model The Generalized Auto Regressive Conditional Heteroscedasticty Model “GARCH”, Granger Causality and Vector Auto Regressive “VAR”.

Integrasi pasar modal terjadi apabila mereka memiliki hubungan equilibrium yang berkelanjutan Nasry (2006) dalam Chabachib dan Witjaksono (2011). Dengan kata lain adanya pergerakan bersama antara pasar-pasar modal, mengindikasikan adanya integrasi bersama antar pasar modal, yang mengakibatkan bahwa salah satu dari pasar modal yang terintegrasi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi return dari pasar modal yang lain, karena koreksi nilai error yang valid dari tiap pasar modal akan ada. Integrasi pasar modal sendiri dapat merujuk pada keadaan dimana seorang investor di suatu negara, dapat membeli dan menjual tanpa pembatasan, surat berharga yang dikeluarkan di negara lain. Implikasi dari keadaan ini adalah bahwa harga surat-surat berharga yang identik akan sama setelah disesuaikan dengan nilai kurs mata uang yang berlaku Pieper dan Vogel (1997) dalam Chabachib dan Witjaksono (2011).
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970) dalam Gumanti dan Utami (2002). Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return), setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada atau “stock prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut.

Pertanyaan Diskusi
  1. Pasar modal sering dikelompokkan menjadi dua kategori: yang berada di negara-negara maju dan yang berada di negara-negara berkembang. Berikan definisi negara pasar maju dan negara berkembang. Bursa efek manakah yang ada dalam Tampilan 1-3 yang terdapat di negara pasar berkembang? Karakteristik apakah yang sama dari mereka?
JAWABAN
Negara pasar maju adalah pasar yang dapat dilihat dari pendapatan ekonomi suatu negara, biasanya negara ini memiliki penghasilan yang tinggi tetapi juga memiliki keterbukaan terhadap kepemilikan asing, percepatan pergerakan modal dan efisiensi lembaga pasar. Memiliki standar atas akuntansi keuangan suatu negaranya dimana dapat  terlihat kualitas pasar dan luasnya perkembangan pasar. Pasar negara maju memiliki kriteria yang diukur oleh Bank dunia seperti pasar ekuitas dan pasar valuta asing yang berkembang baik, likuiditas pasar yang luas yang cukup untuk mendukung investasi global yang cukup besar, biaya implisit dan eksplisit masuk akal dan kompetitif, mekanisme perdagangan efisien, transparansi (informasi yang mendalam atas pasar), visibilitas dan proses pelaporan perdagangan tepat waktu.
Negara pasar berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita. Pasar negara berkembang umumnya tidak memiliki tingkat efisiensi pasar dan standar yang ketat di bidang akuntansi dan peraturan sekuritas untuk menjadi setara dengan negara maju (seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang), tetapi pasar negara berkembang ini biasanya akan memiliki infrastruktur keuangan fisik termasuk bank , dan bursa saham atau negara-negara dengan aktivitas sosial atau bisnis dalam proses pertumbuhan dan industrialisasi yang cepat.
Bursa efek yang terdapat dalam Tampilan 1-3 yang terdapat di negara berkembang adalah Polandia ( www.wse.com.pl ), Rusia ( www.micex.com ), Yunani ( www.ase.gr ), Nigeria ( www.nse.com.ng ) dan Mesir ( www.egx.com.eg ).
Karakteristik yang sama adalah memiliki pendapatan perkapita suatu negara yang rendah atau menengah yang terdiri antara 10% dan 75% dari rata-rata Uni Eropa pendapatan per kapita, dan negara-negara tersebut dianggap berada dalam fase transisi antara pengembangan dan status dikembangkan.

  1. Apendiks 1-1 menunjukkan bahwa di antara tahun 1973 dan 1996, pemerintah nasional di kebanyakan negara menjual saham di lembaga keuangan milik negara kepada lembaga non-pemerintah. Jelaskan bagaimana privatisasi ini memengaruhi pasar modal serta sistem akuntansi dalam perusahaan-perusahaan tersebut.
JAWABAN
Privatisasi mempengaruhi pasar modal dan sistem akuntansi karena privatisasi itu sendiri merupakan pengalihan aset yang sebelumnya milik negara kemudian dijual kepada pihak non-pemerintah. Penjualan aset ini dapat membantu terciptanya perluasan kepemilikan saham, diharapkan dapat berimplikasi pada perbaikan distribusi pendapatan. Privatisasi akan memberikan dampak pada suatu perusahaan, oleh karena itu sistem akuntansi yang dianut suatu perusahaan tersebut harus sesuai dengan standar akuntansi internasional supaya setiap laporan yang dihasilkan oleh sistem akuntansi tersebut sesuai dengan standar akuntansi secara global.
  1. Kegiatan outsourcing (alih kontrak atau pembelian dari luar negeri), khususnya dari pemasok yang berlokasi di luar negeri, telah menjadi isu politik yang sensitif, khususnya akhir-akhir ini di Amerika Serikat. Menurut pendapat Anda, apakah argumen ini berdasar? Apakah akibat dari perdebatan masalah ini terhadap akuntansi internasional?
JAWABAN
Dalam perusahaan multinasional kegiatan outsourcing (alih kontrak atau pembelian dari luar negeri) ini sangat mendasar karena suatu perusahaan mungkin saja membeli perusahaan di luar negeri dan menjadikannya perusahaan anak yang berdiri sendiri. Bila undang-undang suatu negara mengijinkan, maka perusahaan multinasional dapat juga mendirikan perusahaan anak atau kantor cabang di negara tersebut. Outsourcing pekerjaan teknis dan profesional menjadi isu yang sangat penting bagi perusahaan. Akibat dari perdebatan ini adalah mundurnya kerjasama antar perusahaan atau bahkan melonggarkan hubungan baik antar negara. Hal ini bisa berujung pada berkurangnya impor yang diterima atau ekspor yang dikirim, dan dapat memicu permasalahan ekonomi internasional


Latihan
  1. Pilihlah dua dari bursa efek yang terdapat dalam Apendiks 1-2. Jelajahilah situs web masing-masing bursa efek tersebut. Buatlah tabel yang membandingkan situs tersebut dalam jenis dan kualitas informasi yang disajikan dan kemudahan penggunaan situs web tersebut. Apakah informasi pers dari perusahaan emiten tersedia dalam bahasa inggris? Bagaimana hubungan dengan situs web perusahaan emiten? Ketentuan pencatatan saham? Data harga dan volume sekuritas yang tercatat? Informasi yang membantu bagi investor?
JAWABAN
Japan Exchange Group ( www.jpx.co.jp )
Shanghai Stock Exchange ( www.sse.org.cn )
Website Japan Exchange Group memiliki tampilan dengan menu tetang informasi Market News, Data & Statistic, Listed Companies, Equities, Derivatives, Rules & Trading Participans, Systems, Self Regulation dan Clearing & Settlement yang langsung terlihat di menu awal sangat memudahkan bagi pengguna. Situs ini selain dalam bahasa Jepang juga terdapat dalam Inggris. Terdapat informasi harga saham, volum sekuritas yang tercatat dan berita-berita terkait saham perusahaan-perusahaan Jepang yang sangan informatif bagi pengguna.
Website Shanghai Stock Exchange memiliki tampilan dengan menu tentang informasi Products, Listing, Indices & Statistics, Trading & Membership, Law & Regulations, For International Investors. Situs ini menggunakan bahasa Cina dan Inggris. Terdapat informasi mengenai harga saham, volume sekuritas dan informasi mengenai investor internasional.
11. Mengacu pada Tampilan 1-7, wilayah geografis manakah yang memperlihatkan kegiatan tertinggi perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya: Amerika, Asia Pasifik, atau Eropa-Afrika-Timur Tengah. Menurut Anda apakah pola yang sama dapat bertahan pada masa yang akan datang? Jelaskan.
JAWABAN
Pada tampilan 1-7, wilayah geografis Eropa-Afrika-Timur Tengah memperlihatkan kegiatan tertinggi perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya, dimana total perusahaan asingnya sebanyak 1.188 perusahaan asing dibandingkan dengan negara Benua Amerika sebanyak 1.174 perusahaan asing dan benua Asia-Pasifik sebanyak 274 perusahaan asing.
Eropa merupakan wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Pola pada Benua Eropa ini menyangkut privatisasi yang dilakukan terhadap banyak perusahaan besar milik pemerintah telah membuat pasar ekuitas Eropa menjadi lebih penting dan menarik investor non-institusional yang hingga pasar Eropa telah tumbuh seiring dengan keberhasilan Persatuan Moneter Eropa (European Monetary Union).
Oleh karena itu pasar ekuitas Eropa akan terus tumbuh dan juga akan lebih banyak lagi investasi asing memasuki pasar ekuitas Eropa. Arus ekuitas lintas batas meningkat dalam presentase dibandingkan peningkatan arus obligasi lintas batas, sebagian karena ekuitas merupakan investasi yang menguntungkan sebagai tambahan banyak dari para regulator sekuritas dan bursa efek di Eropa yang telah menetapan tata peraturan pasar yang lebih ketat dan saat ini justru makin memperkokoh upaya penegakan tata peraturan tersebut, hal ini akan dapat meningkatkan perkembangan pasar dimasa yang akan datang
  1. Apabila anda memiliki sejumlah uang yang signifikan untuk diinvestasikan dan memutuskan untuk diinvestasikan dan memutuskan untuk menginvestasikan uang tersebut dalam indeks saham suatu negara, maka sesuai dengan tampilan 1-8, di negara atau negara-negara manakah Anda akan menginvestasikan uang Anda? Ketetapan akuntansi manakah yang akan memainkan peran paling besar dalam keputusan Anda?
JAWABAN
Jika acuan pemilihan indeks adalah pada tampilan 1-8 Saya akan memilih untuk menginvestasikan dana yang saya miliki pada JSE dan Mexican. Meskipun indeks ini tidak memiliki peringkat dan persentase terbaik yang ditunjukkan pada tampilan 1-8, Saya menilai bahwa ada potensi yang baik apabila berinvestasi di indeks negara ini. Selain memperhatikan growth dari pertumbuhan indeks, saya memperhitungkan jumlah perusahaan lokal dengan jumlah perusahaan asing yang ada pada bursa tersebut. Keberadaan perusahaan lokal yang 100% berada pada indeks bursa tersebut tanpa ada kontribusi perusahaan asing pada indeks bursa merupakan kelebihan yang justru menjadi terlihat kekurangannya. Pasalnya, kita tidak bisa menganalisis secara dalam terkait alasan pelaku pasar melakukan aksi jual atau beli pada suatu indeks. Namun, kita dapat menganalisa secara mudah dengan merasionalisasikan sebuah kondisi negara yang kiranya hanya pelaku lokal yang berbisnis dalam suatu negara maka akan banyak keraguan yang timbul oleh investor dimana tidak adanya persaingan yang kompetitif sehingga keberadaan perusahaan asing pada suatu indeks merupakan hal penting untuk menjadikan alasan berinvestasi pada suatu indeks dikarenakan perusahaan lokal dapat lebih terdorong untuk menyaingi perusahaan asing.
            Terkait dukungan pemerintah pada keberadaan perusahaan asing yang sebenarnya untuk membantu perekonomian suatu negara juga merupakan alasan, karena apabila sampai tidak adanya perusahaan asing yang tercatat pada suatu indeks bursa negara maka dapat kita simpulkan bahwa ada persyaratan atau regulasi yang mengekang untuk masuknya perusahaan asing pada indeks bursa tersebut.
            Dari sisi akuntansi, saya melihat potensi yang dimiliki oleh perusahaan yang terdaftar pada indeks tersesbut secara rasio keuangan perusahaan cukup baik. Desmond Wira dalam buku Analisis Fundamental Saham mengatakan bahwa pengukuran kinerja perusahaan berdasarkan rasio keuangan seperti ROA, ROE, ROI, NPM, DAR, DER, EPS, PER merupakan hal penting yang patut kita perhatikan dalam berinvestasi pada perusahaan yang tercatat di bursa efek.


Kasus
BENCHMARK GLOBAL: PT INFOSYS TECHNOLOGIES
Para penanam modal, baik perorangan, perusahaan ataupun kelembagaan, terus menerus meningkatkan investasi mereka melampaui batas-batas negara. Alasan hal ini tidaklah sulit ditemukan. Hasil pengembalian investasi di luar negeri sering kali jauh melampaui apa yang dapat diperoleh dari penanaman modal di tingkat domestik. Hal ini bahkan setelah ikut mempertimbangkan risiko dari jatuh bangunnya nilai mata uang asing yang bersangkutan dalam bursa efek. Informasi yang tersedia dalam laporan tahunan perusahaan sering kali menjadi sumber utama informasi yang dapat diperoleh bagi siapa saja yang hendak menari data-data yang diperlukan tentang ontoh bursa efek luar negeri. Dalam upayanya untuk menetapkan risiko dan hasil keuntungan dari suatu perusahaan tertentu, para pembaa atau analis haruslah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Prinsip akuntansi apakah yang harus diterapkan? Apakah laporan keuangan tersebut akan menjadi lebih berguna seandainya dirumuskan ulang ke dalam prinsip-prinsip akuntansi dengan bentuknya yang berbeda-beda? Jenis informasi apakah yang memang tidak tersedia  sehingga harus ditemukan mereka yang berkepentingan di dalam laporan keuangan perusahaan yang berasal dari negara asal investor yang bersangkutan? Bagaimanakah kompensasi dapat diperoleh dari terbatasnya pengungkapan informasi perusahaan? Pengungkapan apakah yang dihasilkan oleh laporan audit, khususnya yang berkaitan dengan tingkat kualitas audit? Standar audit apakah yang cocok digunakan? Apakah standar tersebut dapat diterima? Apakah laporan audit tersebut memiliki rujukan dan arti yang sama sebagaimana terdapat dalam negara asal para pembaa atau analisis sendiri?
Apendiks 1-3 menampilakn bagi Anda laporan keuangan (termasuk juga catatan-catatan yang diperlukan) dan laporan auditor atas PT Infosys Technologies. Infosys dibentuk pada tahun 1981 sebagai perusahaan privat yang berada di bawah ketetapan hukum  Indian companies Act, dengan nama Konsultan Privat Infosys. Pada saat perusahaan tersebut beralih ke status publik (terbuka) pada 1992, namanya berubah menjadi PT Infosys Technologies. Misi perusahaan tersebut adalah menyediakan solusi dengan kualitas tinggi dan harga kompetitif bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Nilai perusahaan tersebut telah melonjak hingga mencapai 2 miliar dolar dengan tingkat kapitalisasi pasar yang telah mengungguli angka 21 miliar dolar.
Dalam memeriksa informasi yang merujuk pada Apendiks 1-3, berilah tanggapan tentang bagaimana laporan keuangan Infosys dapat tetap berkesinambungan dengan laporan keuangan perusahaan lain dalam satu industri yang sama, khususnya dalam hal memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan bagi investor non-domestik misalnya diri Anda. Lebih spesifik lagi: Praktik pelaporan apakah yang bermasalah bagi Anda? Praktik pelaporan apakah yang ternyata berguna bagi Anda? Dalam mengajukan kritik Anda sendiri, bandingkanlah praktik pelaporan Infosys dengan penyedia jasa sejenis di negara Anda yang mempunyai situs Web perusahaannya di Internet.
JAWABAN
PT Infosys memiliki misi perusahaan adalah menyediakan solusi dengan kualitas tinggi dan harga kompetitif bagi perusahaan-perusahaan diseluruh dunia dan visinya adalah membangun perusahaan global yang dihormati. Dalam laporan keuangan PT Infosys menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance  pada dasarnya merupakan upaya untuk menjadikan Good Corporate Governance sebagai kaidah dan pedoman bagi pengelolaan perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan.
Ada beberapa prinsip yang dibutuhkan untuk membangun suatu budaya bisnis yang sehat, yaitu transparansi(transparency), kemandirian(independency), akuntabilitas(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), dan kewajaran (fairness). Dengan adanya penerapan GCG maka diperoleh lah manfaat untuk pihak internal maupun eksternal seperti : (1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaanserta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, (2) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak rigid (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan corporate value, (3) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan  modalnya di Indonesia, (4) Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders's value dan dividen. Oleh karena itu laporan keuangan PT Infosys tetap berkesinambungan dengan laporan keuangan perusahaan lainnya dimana PT infosys juga memperluas praktik tata kelola perusahaan secara signifikan melampaui apa yang dibutuhkan oleh surat hukum, dan secara sukarela dikompilasi dengan persyaratan akuntansi US GAAP, serta merupakan perusahaan pertama yang mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan GAAP di delapan negara. Infosys fokus pada tata kelola perusahaan tidak hanya membawa visibilitas global untuk perusahaan, tetapi juga menciptakan tekanan pada perusahaan India lainnya untuk meningkatkan standar tata kelola mereka.
  1. Praktik pelaporan yang bemasalah bagi kelompok kami yaitu hampir semua pendapatan dan laba perusahaan ini menurun dan ada beberapa pengecualian opini auditor dalam laporan keuangan ini.
  2. Praktik pelaporan yang berguna untuk kelompok kami yaitu adanya prinsip keterbukaan (transparancy) dalam laporan keuangan, yaitu ditandai dengan struktur pemilik, perubahan-perubahan yang terjadi (gaji karyawan, profesional, biaya-biaya sewa,telepon, dan lain-lain). Di laporan keuangan juga dijelaskan mengenai bagaimana human resource, lingkungan, dan keselamatan kerjanya. Dengan adanya hal tersebut maka ini merupakan suatu informasi yang sangat berguna bagi calon investor.
  3. Perbandingan praktik pelaporan INFOYS dan IBM INDONESIA.
PT. INFOSYS
IBM INDONESIA
Pelaporan keuangan agak sulit terbaca, pendapatan menurun, kesinambungan usaha tidak mudah dibaca prospeknya
Pelaporannya mudah terbaca, pendapatan naik,kesinambungan usaha terbaca jelas dengan menyertai prosentase perubahan,


Chabachib, H. M. dan Ardian Agung Witjaksono. 2011. Analisis Pengaruh Fundamental Makro dan Indeks Harga Global terhadap IHSG. Karisma. Vol. 5, No. 2.

D.S.Choi, Frederick dan K.Meek, Garry. 2010. International  Accounting Edisi 6. Jakarta: Salemba Empat
www.jpx.co.jp
www.sse.org.cn

Jumat, 08 Januari 2016

Kode Etik Profesi Akuntansi

Kode Etik Profesi Akuntansi

  1. Kode Perilaku Profesional
Perilaku etika merupakan fondasi peradaban modern menggarisbawahi keberhasilan berfungsinya hampir setiap aspek masyarakat, dari kehidupan keluarga sehari-hari sampai hukum, kedokteran,dan bisnis. Etika (ethic) mengacu pada suatu sistem atau kode perilaku berdasarkan kewajiban moral yang menunjukkan bagaimana seorang individu harus berperilaku dalam masyarakat.
Perilaku etika juga merupakan fondasi profesionalisme modern. Profesionalisme didefinisikan secara luas, mengacu pada perilaku, tujuan, atau kualitas yang membentuk karakter atau member ciri suatu profesi atau orang-orang profesional. Seluruh profesi menyusun aturan atau kode perilakuyang mendefinisikan perilaku etika bagi anggota profesi tersebut.
            Garis besar kode etik dan perilaku professional adalah :
a)      kontribusi untuk masyarakat dan kesejahteraan manusia.
Prinsip mengenai kualitas hidup semua orang menegaskan kewajiban untuk melindungi hak asasi manusia dan menghormati keragaman semua budaya. Sebuah tujuan utama profesional komputasi adalah untuk meminimalkan konsekuensi negatif dari sistem komputasi, termasuk ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan.
b)     Hindari menyakiti orang lain.
“Harm” berarti konsekuensi cedera, seperti hilangnya informasi yang tidak diinginkan, kehilangan harta benda, kerusakan harta benda, atau dampak lingkungan yang tidak diinginkan.
c)      Bersikap jujur dan dapat dipercaya
Kejujuran merupakan komponen penting dari kepercayaan.Tanpa kepercayaan suatu organisasi tidak dapat berfungsi secara efektif.
d)     Bersikap adil dan tidak mendiskriminasi Nilai-nilai kesetaraan, toleransi, menghormati
orang lain, dan prinsip-prinsip keadilan yang sama dalam mengatur perintah.
e)      Hak milik yang temasuk hak cipta dan hak paten.
Pelanggaran hak cipta, hak paten, rahasia dagang dan syarat-syarat perjanjian lisensi dilarang oleh hukum di setiap keadaan.
f)       Memberikan kredit yang pantas untuk property intelektual.
Komputasi profesional diwajibkan untuk melindungi integritas dari kekayaan intelektual.
g)      Menghormati privasi orang lain
Komputasi dan teknologi komunikasi memungkinkan pengumpulan dan pertukaran informasi pribadi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban.
h)     Kepercayaan
Prinsip kejujuran meluas ke masalah kerahasiaan informasi setiap kali salah satu telah membuat janji eksplisit untuk menghormati kerahasiaan atau, secara implisit, saat informasi pribadi tidak secara langsung berkaitan dengan pelaksanaan tugas seseorang.
  1. Prinsip-prinsip Etika: IFAC, AICPA, IAI
Prinsip-prinsip Etika IFAC
v  Integritas
Seorang akuntan profesional harus bertindak tegas dan jujur dalam semua hubungan bisnis dan profesionalnya.
v  Objektivitas
Seorang akuntan profesional seharusnya tidak boleh   membiarkan    terjadinya bias, konflik kepentingan, atau dibawah penguruh orang lain sehinggamengesampingkan pertimbangan bisnis dan profesional.
v  Kompetensi profesional dan kehati-hatian
Seorang akuntan profesionalmempunyai kewajiban untuk memelihara pengetahuan dan keterampilan profesional secara berkelanjutan pada tingkat yang dipelukan untuk menjaminseorang klien atau atasan menerima jasa profesional yang kompeten yangdidasarkan atas perkembangan praktik, legislasi, dan teknik terkini. Seorangakntan profesional harus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesional haus bekerja secara tekun serta mengikuti standar-standar profesionaldan teknik yang berlaku dalam memberikan jasa profesional.
v  Kerahasiaan
Seorang akuntan profesional harus menghormati kerhasiaaninformasi yang diperolehnya sebagai hasil dari hubungan profesional dan bisnisserta tidak boleh mengungapkan informasi apa pun kepada pihak ketiga tanpa izinyng enar dan spesifik, kecuali terdapat kewajiban hukum atau terdapat hak profesional untuk mengungkapkannya.
v  Perilaku Profesional
Seorang akuntan profesional harus patuh pada hukum dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari tindakan yang dapatmendiskreditkan profesi.
Prinsip-prinsip Etika AICPA
Kode Perilaku Profesional AICPA terdiri atas dua bagian:
1.      Prinsip-prinsip Perilaku Profesional (Principles of Profesionnal Conduct); menyatakan tindak – tanduk dan perilaku ideal.
2.      Aturan Perilaku (Rules of Conduct); menentukan standar minimum.
Prinsip-prinsip Perilaku Profesional menyediakan kerangka kerja untuk Aturan Perilaku. Pedoman tambahan untuk penerapan Aturan Perilaku tersedia melalui:
v  Interpretasi Aturan Perilaku (Interpretations of Rules of Conduct)
v  Putusan (Rulings) oleh Professional Ethics Executive Committee.
Enam Prinsip-prinsip Perilaku Profesional:
1.      Tanggung jawab: Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, anggota harus melaksanakan pertimbangan profesional dan moral dalam seluruh keluarga.
2.      Kepentingan publik: Anggota harus menerima kewajiban untuk bertindak dalam suatu cara yang akan melayani kepentingan publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan komitmen pada profesionalisme.
3.      Integritas: Untuk mempertahankan dan memperluas keyakinan publik, anggota harus melaksanakan seluruh tanggung jawab profesional dengan perasaan integritas tinggi.
4.      Objektivitas dan Independesi: Anggota harus mempertahankan objektivitas dan bebas dari konflik penugasan dalam pelaksanaan tanggung jawab profesional.
5.      Kecermatan dan keseksamaan: Anggota harus mengamati standar teknis dan standar etik profesi.
6.      Lingkup dan sifat jasa: Anggota dalam praktik publik harus mengamati Prinsip prinsip Perilaku Profesional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan.
Prinsip-prinsip Etika IAI-KASP
Aturan etika IAI-KASP memuat tujuh prinsip-prinsip dasar perilaku etis auditor dan empat panduan umum lainnya berkenaan dengan perilaku etis tersebut.  Kedelapan  prinsip  dasar  IAI tersebut  adalah:
1.      Tanggung jawab profesi
Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
2.      Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
3.      Integritas
Untuk memelihara clan meningkatkan kepercayaan publik, Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
4.      Objektivitas
Setiap anggota harus menjaga obyektivitas dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5.      Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan kehati­hatian, kompetensi clan ketekunan, Berta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.
6.      Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kiewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7.      Perilaku Profesional
Setiap Anggota harus berperilaku yang konsisten dalam reputasi profesi yang baik clan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
8.      Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas clan obyektivitas.
  1. Aturan dan Intepretasi Etika
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia dimaksudkan sebagai panduan dan aturan bagi seluruh anggota, baik yang berpraktik sebagai akuntan publik, bekerja di lingkungan dunia usaha, pada instansi pemerintah, maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung-jawab profesionalnya.
a.      Aturan
Tujuan profesi akuntansi adalah memenuhi tanggung-jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
b.      Kredibilitas
Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
c.       Profesionalisme
Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
d.      Kualitas Jasa
Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
e.       Kepercayaan
Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Intepretasi
Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia terdiri dari tiga bagian:
(1) Prinsip Etika,
(2) Aturan Etika, dan
(3) Interpretasi Aturan Etika.
Prinsip Etika memberikan kerangka dasar bagi Aturan Etika, yang mengatur pelaksanaan pemberian jasa profesional oleh anggota. Prinsip Etika disahkan oleh Kongres dan berlaku bagi seluruh anggota, sedangkan Aturan Etika disahkan oleh Rapat Anggota Himpunan dan hanya mengikat anggota Himpunan yang bersangkutan.
Aturan Etika merupakan interpretasi yang dikeluarkan oleh Badan yang dibentuk oleh Himpunan setelah memperhatikan tanggapan dari anggota, dan pihak-pihak berkepentingan lainnya, sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya. Pernyataan Etika Profesi yang berlaku saat ini dapat dipakai sebagai Interpretasi dan atau Aturan Etika sampai dikeluarkannya aturan dan interpretasi baru untuk menggantikannya.

KASUS
Kredit Macet Rp 52 Miliar, Akuntan Publik Diduga Terlibat
Selasa, 18 Mei 2010 | 21:37 WIB JAMBI, KOMPAS.com – Seorang akuntan publik yang membuat laporankeuangan perusahaan Raden Motor untuk mendapatkan pinjaman modal senilaiRp 52 miliar dari BRI Cabang Jambi pada 2009, diduga terlibat kasus korupsidalam kredit macet.Hal ini terungkap setelah pihak Kejati Jambi mengungkap kasus dugaan korupsitersebut   pada   kredit   macet   untuk   pengembangan   usaha   di   bidang   otomotif tersebut.
Fitri Susanti, kuasa hukum tersangka Effendi Syam, pegawai BRI yang terlibat kasus itu, Selasa (18/5/2010) mengatakan, setelah kliennya diperiksa dan dikonfrontir   keterangannya   dengan   para   saksi,   terungkap   ada   dugaan   kuatketerlibatan  dari Biasa Sitepu  sebagai  akuntan  publik dalam kasus ini. Hasil pemeriksaan   dan   konfrontir   keterangan   tersangka   dengan   saksi   Biasa   Siteputerungkap ada kesalahan dalam laporan keuangan perusahaan Raden Motor dalam mengajukan pinjaman ke BRI.
Ada   empat  kegiatan   data   laporan   keuangan   yang   tidak   dibuat   dalamlaporan tersebut oleh akuntan publik, sehingga terjadilah kesalahan dalam proses kredit dan ditemukan dugaan korupsinya. “Ada empat kegiatan laporan keuanganmilik Raden Motor yang tidak masuk dalam laporan keuangan yang diajukan ke BRI,   sehingga   menjadi   temuan   dan   kejanggalan   pihak   kejaksaan   dalam mengungkap kasus kredit macet tersebut,” tegas Fitri. Keterangan dan fakta tersebut terungkap setelah tersangka Effendi Syam diperiksadan dikonfrontir keterangannya dengan saksi Biasa Sitepu sebagai akuntan publikdalam kasus tersebut di Kejati Jambi.
Semestinya data laporan keuangan Raden Motor yang diajukan ke BRIsaat itu harus lengkap, namun dalam laporan keuangan yang diberikan tersangkaZein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor ada data yang diduga tidak dibuatsemestinya dan tidak lengkap oleh akuntan publik.Tersangka   Effendi   Syam   melalui   kuasa   hukumnya   berharap   pihakpenyidik Kejati Jambi dapat menjalankan pemeriksaan dan mengungkap kasusdengan adil dan menetapkan siapa saja yang juga terlibat dalam kasus kreditmacet senilai Rp 52 miliar, sehingga terungkap kasus korupsinya.
Sementara itu pihak penyidik Kejaksaan yang memeriksa kasus ini belummaumemberikan   komentar   banyak   atas   temuan   keterangan   hasil   konfrontirtersangka   Effendi   Syam   dengan   saksi   Biasa   Sitepu   sebagai   akuntan   publiktersebut.Kasus   kredit   macet   yang   menjadi   perkara   tindak   pidana   korupsi   ituterungkap setelah kejaksaan mendapatkan laporan adanya penyalahgunaan kredityang diajukan tersangka Zein Muhamad sebagai pimpinan Raden Motor. Dalamkasus ini pihak Kejati Jambi baru menetapkan dua orang tersangka, pertama ZeinMuhamad   sebagai   pimpinan   Raden   Motor   yang   mengajukan   pinjaman   dantersangka Effedi Syam dari BRI yang saat itu menjabat sebagai pejabat penilaipengajuan kredit.

Tanggapan
Dalam kasus ini, seorang akuntan publik (Biasa Sitepu) sudah melanggar prinsipkode etik yang ditetapkan oleh KAP ( Kantor Akuntan Publik ). Biasa Sitepu telahmelanggar beberapa prinsip kode etik diantaranya yaitu :
  1. Prinsip tanggung jawab : Dalam melaksanakan tugasnya dia (Biasa Sitepu) tidakmempertimbangkan   moral   dan   profesionalismenya   sebagai   seorang   akuntansehingga   dapat   menimbulkan   berbagai   kecurangan   dan   membuatketidakpercayaan terhadap masyarakat.
  2. Prinsip integritas : Awalnya dia tidak mengakui kecurangan yang dia lakukanhingga akhirnya diperiksa dan dikonfrontir keterangannya dengan para saksi.
  3. Prinsip obyektivitas : Dia telah bersikap tidak jujur, mudah dipengaruhi olehpihak lain.
  4. Prinsip perilaku profesional : Dia tidak konsisten dalam menjalankan tugasnyasebagai akuntan publik telah melanggar etika profesi.
  5. Prinsip   standar   teknis   :   Dia   tidak   mengikuti   undang-undang   yang   berlakusehingga   tidak   menunjukkan   sikap   profesionalnya   sesuai   standar   teknis   danstandar profesional yang relevan.

Sumber