Berdasarkan Komponen dan Pencapaian Tahapan Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
1.
Gaji UMR DKI Jakarta 2013 : Rp 2.200.000
2.
Gaji
UMR Provinsi Papua 2013 : Rp 1.710.000
salah satu alasan mengapa UMR Papua harus lebih dari DKI
Jakarta karena biaya hidup di Papua cukup mahal. “Kita semua tahu biaya hidup
di Papua cukup besar. Harga barang di Papua lebih mahal dibanding Jakarta,
sehingga UMR Papua tentu haruslah lebih besar dari Jakarta
Selain itu, dengan naiknya UMR DKI Jakarta maka
kemungkinan besar akan berpengaruh pada harga barang. Perusahaan tentu akan
menaikkan harga produksi mereka seiring naiknya UMR di Ibukota. Kita tahu
banyak produksi barang yang berada di Jakarta sehingga tentunya pihak perusahaan
akan menaikkan harga produksi merek seiring naiknya UMR di Jakarta guna
menutupi pembayaran gaji karyawannya.
Akan tetapi UMR Provinsi Papua tahun 2013 hanya Rp
1.710.000, idealnya UMR Provinsi Papua itu sebesar Rp 2.300.000. Apalagi Biaya
Hidup di Provinsi Papua cukup besar, salah satu factor yang menyebabkan hal ini
terjadi yaitu karena mayoritas barang-barang kebutuhan hidup berupa sandang,
pangan dan pokok, banyak yang didatangkan dan diambil dari luar daerah papua,
sehingga wilayah papua hanya menjadi berperan sebagai consumer barang-barang
yang dihasilkan Provinsi lain.
Di DKI Jakarta UMP sebesar Rp 2.200.000 dirasa tidak
cukup, apalagi bagi yang sudah berkeluarga. Hal ini dirasa kurang logis, dimana
kebutuhan pokok, biaya pendidikan anak dan transportasi sehari-hari terus
meningkat.
Kita asumsikan seumpama, jika kita naik angkutan umum
(pergi-pulang) dengan perhitungan 2 x Rp3.000 (PP) atau Rp12.000, bus
transjakarta (PP) yaitu 2 x Rp3.500 atau Rp 7.000, maka totalnya Rp
570.000/bulan. Atas perhitungan tersebut, sudah menghabiskan lebih dari 25%
dari total gaji yang diterima. Beum lagi kebutuhan makan, dan kebutuhan
lainnya, seperti pendidikan anak, bayar rumah, listrik, air.
Tapi, disisi lain menjadi tidak logis bagi pelaku usaha,
apabila gaji karyawan terus meningkat, dikhawatirkan akan mengganggu
kesimbangan neraca keuangan perusahaan dan justru akan mengancam
keberlangsungan perusahaan. Bahkan, bisa mebuat perusahaan gulung tikar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar